3 Alasan untuk Memilih Konica Minolta sebagai Alat Ukur Warna dan Cahaya Anda

Alat Ukur WarnaKonica Minolta Sensing merupakan perusahaan ternama yang merancang dan memproduksi alat yang telah teruji kualitasnya untuk mengukur warna dan cahaya, dimana alat-alat tersebut dapat memberikan hasil pengukuran kuantitatif, sama seperti sebuah penggaris yang digunakan untuk mengukur panjang suatu obyek. Alat ukur warna/cahaya ini memungkinkan siapapun dan dimana pun untuk mengukur warna/cahaya secara obyektif.

Mengapa Memilih Konica Minolta?

  1.  Berpengalaman di bidangnya.
Alat Warna Canggih
Lebih dari 50 tahun, Konica Minolta terus berkreasi dan menjadi yang terbaik untuk instrumen pengukuran warna dan cahaya. Foto di atas: Ilustrasi penggunaan Konica Minolta Space Meter pada Apollo 8 Mission yang bertujuan untuk mendarat di bulan.

Awal mulanya, pengenalan Konica Minolta ke arah teknologi pengukuran cahaya diawali dengan merancang sebuah kamera. Bukti keahlian Konica Minolta dalam teknologi pengukuran cahaya datang ketika NASA meminta Konica Minolta untuk mengembangkan alat pengukuran cahaya. Space Meter Konica Minolta digunakan pertama kalinya pada Apollo 8 Mission tahun 1968 dan terus digunakan pada misi selanjutnya untuk ke Bulan. Karena alat ini telah dirancang untuk digunakan dalam kondisi ekstrim, hal tersebut memberikan kontribusi yang baik terhadap keberhasilan program Apollo dengan menyediakan pengukuran cahaya yang handal untuk fotografi di luar angkasa. Sejak alat ukur ini diluncurkan, Konica Minolta terus meningkatkan sensor, optik, teknik spektroskopi, dan teknologi kalibrasi / koreksi pada alat tersebut untuk menjadi pemimpin global dalam teknologi pengukuran cahaya. Konica Minolta juga telah menyediakan alat ukur ini bagi perusahaan-perusahaan ternama di seluruh dunia.

2.  Pengertian yang Dalam Mengenai Kualitas

Salah satu ciri khas budaya Jepang adalah keseriusannya dalam mementingkan kualitas. Dengan terus mengembangkan proses produksi dan meningkatkan mutu-nya (sudah memenuhi sistem manajemen kualitas ISO 9001), Konica Minolta mampu untuk memproduksi alat ukur warna dan cahaya secara konsisten, akurat, dan handal. Pada Konica Minolta, perbaikan terus-menerus adalah hal yang diharuskan pada setiap operasi. Dalam rangka memastikan akurasi terbaik dan kehandalan produk kami, kami telah menggabungkan teknik otomatis terbaik dengan perakitan tangan.

Konica Minolta Kualitas Produk
Lingkungan kerja juga sudah dioptimalkan untuk memfasilitasi pengoperasian yang akurat dan efisien.

Konica Minolta juga menaruh perhatian yang tinggi pada kemampuan untuk menelusuri (traceability) produk yang digunakan oleh pelanggan. Untuk menjaga kepercayaan para pelanggan, proses produksi di pabrik menghasilkan instrument pengukuran yang dapat ditelusuri sesuai dengan standar nasional. Teknologi kalibrasi cahaya dari Konica Minolta juga telah sesuai dengan standar internasional ISO 17025, dan kami telah disertifikasi sebagai laboratorium kalibrasi. Teknologi kalibrasi tingkat tinggi ini adalah salah satu kekuatan dari teknologi Konica Minolta.

Konica Minolta ISO17025
Sertifikasi ISO 9001 melalui LRQA: memastikan produk dan layanan berkualitas tinggi dari Konica Minolta.

Selanjutnya, Konica Minolta juga selalu memberikan kualitas yang terbaik pada produk kami, serta produk yang durable / tahan lama, karena produk kami sudah melalui proses pemeriksaan (quality assurance) yang baik. Beragam tes-nya meliputi : tes ketahanan untuk transportasi, getaran, suhu dan tes kompatibilitas kelembaban, drop test,  serta endurance test. Hasil tes, laporan pelanggan, dan laporan layanan dicatat dan diperhitungkan untuk merancang dan menciptakan produk-produk dengan daya tahan yang lebih besar di masa depan.

Konica Minolta Kualitas Produk
Test lingkungan dilakukan berulang kali untuk kondisi penggunaan di seluruh dunia, termasuk suhu tinggi, rendah, dan kelembapan yang tinggi.

 

3.  Support dan Servis di Seluruh Dunia

Konica Minolta memiliki pelayanan servis yang tersebar di seluruh dunia, yakni di 25 negara seperti Jepang, Amerika, Jerman, Singapura, China, Korea Selatan, dan Taiwan. Pelayanan servis inilah yang akan menyediakan pelayanan terbaik, praktis, dan efisien untuk memastikan alat ukur yang dipakai oleh para customer kami tetap akurat dan dapat ditelusuri dari masa ke masa dengan dilakukannya perawatan dan kalibrasi yang rutin. Tentunya, Konica Minolta juga terus mencari cara untuk meningkatkan jaringan pelayanan dan memberikan layanan yang lebih baik kepada para pelanggan di masa yang akan datang. Selain itu, Konica Minolta juga telah menjual lebih dari 2.000.000 instrument di seluruh dunia sejak tahun 1980 hingga saat ini. Keahlian kami adalah aset terbesar kami dan memungkinkan Konica Minolta untuk bekerja dengan para customer kami dan menciptakan solusi-solusi yang bermanfaat untuk pengukuran kompleks yang dibutuhkan.

 

Untuk informasi lebih lanjut mengenai alat ukur warna, cahaya, dan display, silakan hubungi PT. Almega Sejahtera melalui email: [email protected]

Apa itu Korelasi Suhu Warna (CCT – Correlated Color Temperature)?

Suhu warna merupakan karakteristik warna yang terlihat dari sumber cahaya, itu dihitung dengan menentukan temperatur cahaya pada garis isotemperatur pada grafik kromatisitas, yang terkait dengan lokus tubuh hitam (black body), unit ini suhu Kelvin (K). Hal ini tidak sama dengan suhu aktual (panas) yang memancar dari sumber cahaya.
Planckian locusLokus black body atau lokus Planckian adalah lintasan dimana warna black body yang berpijar akan sama dengan diagram kromasitas CIE 1931 sebagai perubahan / pergeseran suhu. Ini dimulai dari kemerahan pada suhu rendah lalu berlanjut ke oranye, putih kekuningan, putih, dan putih kebiruan pada suhu tinggi.

Istilah suhu warna hanya digunakan untuk mengukur warna dari sumber cahaya yang sama dengan radiasi dari lokus tubuh hitam Misalnya, suhu warna lebih dari 6,000K disebut warna dingin (putih kebiruan), sementara suhu warna yang lebih rendah (1,500- 3500 K) disebut warna-warna hangat (warna kemerahan/ kekuningan putih). Suhu warna tidak dapat digunakan untuk lampu hijau atau ungu muda karena warna-warna ini tidak jatuh dalam lokus tubuh hitam. Suhu warna merupakan faktor penting untuk aplikasi seperti pencahayaan, fotografi, videografi dan bidang lainnya yang melibatkan pencahayaan.
Baris Isotemperature pada bagan XYMenggunakan matahari sebagai contoh, saat matahari melintasi langit dari pagi hingga sore, warna sinar matahari tampaknya berbeda. Hal ini dapat merah, oranye, kuning atau putih tergantung pada posisinya. Sinar matahari berubah warna di saat yang berbeda dalam sehari, ini adalah hasil dari hamburan cahaya, dan itu bukan karena perubahan radiasi benda hitam. Untuk setiap warna sinar matahari, suhu warnanya berbeda, misalnya matahari pagi memiliki korelasi suhu warna dari 2000K – 3000K (orange / kemerahan menjadi putih), di siang itu di 5500K – 6500K (putih atau putih dingin) dan di malam hari suhu warna turun kembali ke 1850K – 2000K.

Suhu warnaSuhu warna diukur menggunakan kroma meter atau spektrofotometer.

Untuk mengetahui lebih lanjut tentang ilmu cahaya dan aplikasinya, silahkan hubungi PT. Almega Sejahtera di (021) 6583 3731 atau melalui email di sini

Apa itu Fotometri Mesopic?

Berdasarkan CIE 191: 2010, visi Mesopic sebenarnya terletak di antara visi scotopic dan photopic. Mata manusia memiliki dua jenis fotoreseptor disebut batang dan kerucut. Kerucut dapat aktif secara maksimal dengan penerangan lebih besar dari 5 cd / m2 (dikenal sebagai visi photopic). Spektral sensitivitas visi photopic ditandai dengan V (kurva λ dan mencapai sensitivitas maksimum (683 lm / W) di sekitar 555nm. Pada penerangan lebih rendah dari sekitar 0.005 cd / m2, hanya batang yang aktif (dikenal sebagai visi scotopic). Spektral sensitivitas visi scotopic ditandai dengan V ‘(λ kurva dan mencapai sensitivitas maksimum (1700 lm / W) di sekitar 507nm. Pada tingkat pencahayaan adaptasi antara 0.005 cd / m2 untuk 5 cd / m2, baik batang dan kerucut aktif (dikenal sebagai visi Mesopic). Dari tingkat pencahayaan rendah ke tinggi, aktivitas batang menjadi lebih penting. Keseluruhan sensitivitas spektral VME (λ secara bertahap bergeser ke arah panjang gelombang yang lebih pendek, yaitu wilayah biru) . Oleh karena itu, jumlah fungsi spektral sensitivitas yang diperlukan tergantung pada tingkat cahaya di seluruh wilayah Mesopic, seperti yang ditunjukkan di bawah ini.
Fungsi Spektral SensitivitasWilayah pencahayaan Mesopic mencakup berbagai aplikasi pencahayaan, seperti jalan dan daerah perumahan penerangan, di mana kita memiliki tingkat pencahayaan yang relatif rendah. Pada umumnya, pengukuran untuk pencahayaan di tempat publik dibuat berdasarkan respon photopic manusia, V (λ. Pengukuran photopic mendukung cahaya “hangat” (yaitu, cahaya putih kekuningan). Di sisi lain, pengukuran scotopic mendukung cahaya “dingin” (yaitu, kebiruan cahaya putih). Oleh karena itu, sumber cahaya buatan yang disetel untuk membuat manusia melihat dalam kondisi pencahayaan Mesopic dapat digunakan untuk mengurangi tingkat pencahayaan dan, karena konsumsi daya yang rendah, sambil memberikan visibilitas yang sama atau bahkan lebih baik.

Untuk menghitung pencahayaan Mesopic dengan model Mesopic CIE, parameter berikut ini diperlukan:

  1. Latar Belakang pencahayaan photopic (yaitu luminance adaptasi)
  2. S / P Ratio

S / P ratio adalah rasio antara nilai scotopic dan photopic yang sering digunakan oleh produsen lampu. Karena pergeseran sensitivitas mata, perbedaan dalam nilai pencahayaan akan diukur dalam kondisi pencahayaan rendah. S / P rasio adalah sistem indeks sederhana yang memungkinkan pengguna untuk mengukur persepsi pencahayaan dari sumber cahaya dalam kondisi scotopic.

Konica Minolta Luminance meter LS-100 atau LS-110 umumnya digunakan untuk pengukuran pencahayaan photopic dalam pengukuran kinerja pencahayaan di tempat umum. Penerangan Spektrofotometer CL-500A dan Spectroradiometer CS-2000 series (dengan Manajemen Data Software CS-S10W) mampu untuk melakukan pengukuran rasio S/P. Klik di sini atau hubungi PT. Almega Sejahtera melalui (021) 6583 3731 / email: [email protected] untuk informasi lebih lanjut tentang teknologi pencahayaan, prinsip dan pengukuran.

Mengapa Kita Harus Memulai untuk Ramah terhadap Lingkungan?

Alasan utamanya dikarenakan iklim bumi yang terus berubah dengan lapisan ozon semakin menipis setiap tahunnya. Pabrik dan pemerintah pun mulai bekerja untuk menjadi ramah terhadap lingkungan.

Berkurangnya lapisan ozon itu terjadi karena atom halogen, dimana halogen berasal dari bahan-bahan seperti pendingin halocarbon, pelarut, pereaksi peniup busa (di kenal sebagai CFCs, HCFCs, freons dan halons).

Cahaya Meter T-10A Konica MinoltaPendingin yang biasanya terdapat dalam sistem pendingin ruangan, otomotif, produksi makanan, tempat penyimpan makanan dan industri lainnya menjadi salah satu contributor utama dari penurunan lapisan ozon.
Penipisan lapisan ozon memungkinkan sinar UVB yang berbahaya masuk ke dalam atmosfir bumi, menjadikan pemanasan global. Akibat dari pemanasan global akan menyebabkan perubahan iklim, pergantian cuaca yang ekstrim, dan perubahan produktivitas di bidang pertanian.

Selain memproduksi barang-barang yang ramah lingkungan, konstruksi bangunan “hijau” juga dapat mengurangi pemakaian pendingin ruangan. Oleh karena itu, ide ini membuat bangunannya lebih efisien. Arsitek juga mendesain bangunan yang menggunakan cahaya alami untuk ruangan tertutup. Di samping itu, pemilihan nuansa warna yang dapat memantulkan cahaya juga dapat mengurangi keperluan dari lampu penerangan. Dengan desain yang bijaksana, ruang terbuka internal dapat mendinginkan dan menerangkan gedung dengan cara efisien, tanpa memperlukan penginding ruangan dan energi listrik.

Bagaimana Cara Kita Melakukan Aksi Ramah Lingkungan?
Dengan kemajuan dalam software dan teknologi alat ukur, arsitek dapat menggunakan pengukur warna dan cahaya untuk membantu menciptakan desain virtual yang “hijau”. Dengan memanfaatkan warna dari material gedung dan sistem pencahayaan, arsitek mampu untuk merancang gedung untuk lebih energi efisien dan ramah terhadap lingkungan.

Instrumentasi
Untuk alat ukur warna, instrumen seperti spectrophotometers portabel dan chroma meters di gunakan untuk mempelajari bebagai nuansa warna. Cara ini menentukan efek warna dari menyerapan cahaya dan juga sifat reflektif. Informasi ini dapat membantu arsitek untuk memahami sifat-sifat tersebut lebih baik lagi.
Begitu juga dengan alat ukur cahaya, instrumen seperti luminance dan illuminance meters dipakai untuk mengumpulkan data cahaya. Data tersebut menjadi alat bantu untuk menganalisa cahaya dan bagaimana memanfaatkannya secara lebih efektif untuk menerangi ruangan.

Dengan kemajuan dalam desain CAD CAM dan pemudahan penggunaan teknologi alat ukur cahaya dan warna, arsitek mampu memvisualisasikan desainnya dengan detil dan membimbing untuk mendesain gedung “ramah lingkungan” lebih baik lagi. Dengan kata lain, aksi ini mengurangi produksi karbon dioksida.

Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai aplikasi pengukuran cahaya di industri anda, silakan menghubungi kami di [email protected].

Alat Ukur Warna

Dalam kehidupan sehari-hari, kita bergelut dengan beragam warna yang dapat diukur secara ilmiah. Colorimeter dan Spectrophotometer adalah alat ukur warna yang menquantify warna dalam satuan angka. CIE LAB dan CIE LCH adalah color space yang umum dipakai dalam dunia industri untuk mengevaluasi / menyortir / menentukan mutu dari suatu produk.
CIEColorSpaceColorimetri lebih dikenal dengan istilah Chroma Meter menggunakan sensor fotodioda, seperti halnya fungsi color matching retina mata manusia yang bisa mendeteksi tiga nilai warna primer. Ketiga nilai dasar inilah yang nantinya mendasari perhitungan color space CIE LAB / CIE LCH.

Spectrophotometer bekerja atas dasar prinsip cahaya putih yang datang ke suatu prisma yang didispersikan menjadi suatu spektrum panjang gelombang. Sensor spektral mengukur spektrum dan memberikan karakter spekral dari cahaya itu sendiri. Di sinilah ‘sidik jari’ warna dari suatu cahaya diukur.

Colorimeter dapat mengukur tiga warna primer dengan mudah. Akan tetapi, colorimeter mempunyai keterbatasan, yaitu tidak bisa mengukur metamerisme dan juga color strength. Spectrophotometer mempunyai tingkat keakurasian lebih tinggi dan kemampuan lebih canggih. Ini sangat bermanfaat untuk menganalisa warna lebih jauh karena dapat menentukan nilai reflektansi spektral dari setiap panjang gelombang. Hal ini membuat spetrophotometer mempunyai harga jual lebih dibandingkan dengan colorimeter. Oleh karena itu, ketika sampai pada tahap pemilihan alat, penting sekali bagi kita untuk mengetahui sampai dimana kebutuhan kita (untuk aplikasi apa? Butuh seberapa akurat ?) sehingga tidak salah dalam memilih dalam investasi.

Teori warna dan alat ukur warna tidak diajarkan di bangku sekolah. Keduanya adalah suatu ilmu pengetahuan yang butuh untuk ‘diselami’. Sebagai contoh, tidak mudah bagi kita untuk memilih alat ukur warna mana yang paling sesuai dengan aplikasi yang kita miliki hanya dengan melihat brosur / katalog yang ada. Kita butuh berkonsultasi dengan mereka yang mampu menjawab kebutuhan kita secara tepat serta kompeten memberikan solusi terhadap permasalahan yang mungkin kita hadapi.

Tepuk Tangan!mempengaruhi penetapan berapa nilai dE*ab yang seharusnya. Untuk dua bagian yang berdekatan satu sama lain (contoh: body mobil dengan bumpernya), dE*ab yang ketat (kecil) harus digunakan. Jika tidak perbedaan warna tentunya akan terlihat dengan jelas. Lain halnya untuk bagian lainnya seperti body mobil dengan kaca spion, toleransi dE*ab bisa lebih besar (tidak begitu ketat) karena kedua bagian tersebut tidak akan jelas terlihat dikarenakan jaraknya yang terpisah (tidak berdekatan).

Pemilihan dan penggunaan dE*ab yang tepat sangat penting dalam pengontrolan warna. Menggunakan toleransi dE*ab yang besar bisa berdampak penolakan dan kurang percaya diri di hadapan pelanggan, ekstrimnya akan berdampak suatu perusahaan akan merugi. Sedangkan toleransi dE*ab yang sangat kecil akan membuat bagian produksi kesulitan yang bisa berakibat banyak bahan buangan. Untuk mendapatkan dE*ab yang paling dapat, Anda dapat berkonsultasi dengan ahlinya.

Silakan klik disini untuk informasi lebih lanjut.