Kendali Warna Menentukan Kualitas Produk White Paper
Produk makanan dan minuman dewasa ini, baik produk yang dibekukan, didinginkan, terbungkus plastik, ataupun dalam kemasan sering menitikberatkan pada tampilan eksternalnya dibandingkan pada bau ataupun rasa nya. Sebab produk tersebut harus menarik bagi mata pelanggan, untuk membuat pelanggan mau membelinya.
Hal ini juga terjadi dengan produk makanan yang segar dan belum diolah, seperti buah-buahan, sayur-sayuran, daging dan ikan. Standar warna tertentu menjadi dasar bagi pelanggan untuk menentukan apakah produk yang dibeli tersebut segar atau tidak. Oleh karena itu, dewasa ini banyak produsen makanan dan minuman menggunakan alat ukur warna untuk memastikan warna produk yang dihasilkan sesuai dengan standar, dan menarik bagi konsumen.
Kalibrasi Alat Ukur Warna (download Pdf disini)
Seperti alat atau mesin lainnya, dikarenakan pemakaiannya dalam jangka waktu panjang, akan terdapat kotoran, debu,dan noda yang dapat mempengaruhi kinerja instrumen dan akurasinya. Pengukuran warna adalah ilmu yang kompleks yang membutuhkan kombinasi antara matematika dan teknologi untuk memperoleh pembacaan yang tepat dan akurat. Oleh karena itu, perawatan preventif berkala dengan inspeksi dan kalibrasi adalah penting untuk alat ukur warna agar memastikan bahwa alat tetap bekerja dengan benar dan dengan tingkat akurasi yang tinggi.
Kontrol Warna pada Industri Makanan – Pengolahan Surimi
Kata “sir-ree-mee” berasal dari Bahasa Jepang yang mengindikasikan produk makanan yang telah diproses cen-derung dengan mencincang daging menjadi pasta agar mirip dengan
seafood seperti kepiting, udang, lobster, dan ikan shell lainnya. Surimi adalah produk makanan dari bahan ikan seperti ikan Alaska Pollock, Atlantic Cod, Pacific Hake dan ikan todak. Banyak makanan Asia menggunakan surimi sebagai bahan utama mereka dan Surimi juga sangat dinikmati serta sangat populer di kebudayaan Asia. Surimi memiliki tekstur elastis dan kenyal ketika mereka dimasak dan disajikan. Produk surimi umum dalam market dapat memiliki bentuk, jenis, dan tekstur yang berbeda, dimana hal ini juga diketahui sebagai stik kepiting dan seafood.
Pengukuran dengan alat ukur warna digunakan dengan beberapa cara dalam produksi surimi. Sebagian besar waktu, mereka digunakan selama tahap awal pemerik-saan kualitas bahan baku. Colorimeter dapat digunakan untuk memeriksa warna daging tanpa lemak ikan agar dapat menentukan apakah ia termasuk dalam batas spe-sifikasi warna. Colorimeter memungkinkan kita untuk melakukan analisa warna di berbagai tahapan proses.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai pengukuran warna dan kalibrasi alat ukur warna Konica Minolta, silakan hubungi PT Almega Sejahtera melalui email: [email protected]