Dapatkah Smartphone Anda Menyebabkan Insomnia?

“Apakah anda kesulitan untuk tidur nyenyak? Jika Anda tidak mau menghabiskan malam Anda menghitung domba, Anda dapat berpikir dua kali untuk memeriksa smartphone Anda sebelum tidur. Dengan meningkatnya alat-alat digital yang mudah dibawa, terdapat juga penambahan jumlah pasien pengidap susah tidur. Riset menunjukkan bahwa eksposur cahaya dari tablet/telepon dapat menjadi penyebab meningkatnya gangguan tidur.”

“Alasan dari masalah ini karena alat-alat seperti laptop, smartphone dan tablet dapat memancarkan cahaya sekitar 50 lux, yang cukup untuk menunda ritme dari jam tubuh Anda. Selain itu, cahaya tersebut juga dapat menurunkan produksi dari melatonin, hormon utama yang mengendalikan waktu bangun dan tidur Anda.

Sewaktu Anda menatap layar laptop atau telepon Anda, alat itu memancarkan cahara biru yang bergelombang pendek ke mata Anda. Proses ini menstimulasi otak Anda, memberi tahu otak untuk tetap terbangun dan mengeluarkan sinyal bertolak belakang, yang melambatkan produksi melatonin. Efek samping biologis dari proses ini adalah kesulitan untuk tertidur. Menaruh elektronik di luar kamar tidur akan menimbulkan perasaan bahwa kamar Anda adalah tempat untuk beristirahat dan tidur, bukan untuk belajar, bekerja atau bersosialisasi.

bagaimana-mengukur-cahaya-warna-ca-310

Riset juga menunjukkan bahwa ini dapat membantu Anda tidur lebih cepat dan lebih dalam (nyenyak), yang

mampu meningkatkan kesehatan. ”

“Jadi jika Anda ingin memeriksa email, mengirim pesan, bermain atau menonton acara televisi, lakukan itu sejam atau dua jam sebelum waktu tidur. Ini akan mengurangi efek yang mengurangi produksi melatonin dan tubuh Anda akan lebih menikmati kualitas tidur yang lebih baik.”

 

Untuk info lebih lanjut tentang alat ukur warna dan cahaya, silakan hubungi PT. Almega Sejahtera di email kami: [email protected]

Apa yang Anda Tidak Ketahui tentang Cara Pria dan Wanita Melihat Warna

Makanan Warna LadyNyatanya, perbedaan jenis kelamin juga menentukan bagaimana kita memvisualisasikan warna. Artis dan ilmuwan Stephen Von Worley, menyelidiki lebih dari 5 juta individu lalu membuat grafik untuk 2000 warna yang paling sering disebut berdasarkan masing-masing jenis kelamin. Hasilnya sangat bervariasi antara bagaimana pria dan wanita melihat warna secara berbeda.

Studi ini menunjukkan bahwa wanita cenderung menggunakan nama untuk warna dengan berbagai macam variasi, seperti “Robin’s egg blue” atau Raspberry selain menggunakan nama dasar seperti merah, hijau dan biru. Pria lebih memilih untuk tetap memakai nama standar untuk warna, seperti biru, biru gelap dan biru tua. Selain itu, perbedaan utama terlihat sewaktu pria atau wanita mencoba mendeskripsikan warna yang bukan warna dasar.

Sewaktu diminta untuk menyebut warna campuran antara warna dasar, wanita cenderung untuk memilih kata-kata yang lebih kewanitaan/halus, seperti “dusty teal”, “neon lavender” dan “pale sage”. Di lain pihak, pria seringkali (atau secara sengaja) menyebutkan respon lucu untuk warna tertentu, seperti warna kuning seperti “muntah” waktu wanita menyebutnya sebagai warna “mustard”. Kelucuan ini berlanjut sewaktu lebih banyak pria merespon terhadap lebih banyak warna seperti “pinkish” dan “hijau monster”.

Walaupun mudah untuk tertawa, studi ini sangat berguna karena menunjukkan aspek lain bagaimana warna dipersepsikan oleh orang normal. Visualisasi warna dapat menjadi sangat subjektif dengan banyak faktor yang menentukan hasil akhir. Ini menyebabkan proses pengendalian warna di proses manufaktur/produksi sangatlah penting.

Konica Minolta memiliki beberapa alat pengukur/analisa warna yang sangat akurat dan dapat membantu pemakainya untuk menjaga kestabilan warna di proses produksi. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai produk Konica Minolta, mohon hubungi [email protected].

Apa itu Plasticizer?

Plasticizer adalah bahan tambahan/additif yang meningkatkan flexibiltas dan ketahanan dari suatu material. Plasticizer digunakan tiap tahun dalam jumlah banyak digunakan untuk memproduksi plastik, bahan pelapis/coating, film, dan filamen untuk aplikasi di berbagai industri, seperti automotif, kesehatan dan barang konsumsi lainnya. Hampir 90% plasticizer digunakan untuk polyvinyl chloride (PVC), dimana penggunaan bahan plasticizer dapat menambah ketahanan dan kekentalan dari PVC, sehingga membuat PVC lebih mudah untuk dibentuk/dimanipulasi.

Plasticizer adalah salah satu bahan kimia paling laku yang dapat merubah sifat dari plastik, cat, karet, konkrit, tanah liat dan lem/perekat. Kebanyakan plasticizer berbentuk cairan dan sebagian besar tidak berwarna, tetapi ada beberapa jenis yang berwarna kuning muda sampai kuning cerah.
Bagaimana Mengukur Warna Chemical Konica Minolta CM-5American Society for Testing and Materials (ASTM) memiliki metode pengukuran warna untuk cairan tidak berwarna, yang merupakan metode standar untuk menganalisa plasticizer. Skala yang digunakan untuk plasticizer berwarna terang adalah warna APHA, atau dikenal sebagai skala Hazen.

Tetapi untuk plasticizer berwarna gelap, yang tidak dapat dilihat dengan skalah APHA, metode ASTM harus digunakan. Metode tes ini menggunakan skala warna Gardner.

Atas berkembangnya teknologi seni akhir-akhir ini, analisa/pengukuran warna dapat dilakukan secara objektif menggunakan Konica Minolta CM-5 Spectrophotometer. CM-5 dapat melakukan evaluasi warna untuk plasticizer secara akurat, menggantikan metode tradisionil dan evaluasi visual secara subjektif.

Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai pengukuran warna untuk plasticizer atau cairan lainnya, Anda dapat menghubungi kita di [email protected].

Psikologi Warna untuk Merek

Pernahkah Anda bertanya mengapa Anda mempunyai warna favorit? Mengapa Anda merasa rileks saat melihat warna hijau? Bagaimana kuning cerah dapat mengangkat mood Anda secara instan dan melihat warna merah meningkatkan detak jantung Anda?

Warna ada di sekeliling kita dan kita dapat mengasosiasikan warna terhadap semuanya. Tidak ada cara untuk menghindar dari kenyataan bahwa warna dapat memengaruhi emosi dan pikiran kita. Secara psikologi kita dapat menjelaskan perasaan kita dengan menggunakan warna, sebagai contoh untuk mengingatkan kita akan bahaya, kita menggunakan warna merah. Atau untuk orang yang masih polos atau baru, kita menggunakan perumpamaan “masih hijau”.

Banyak penulis dan ilmuwan menjelaskan bagaimana warna memengaruhi mood kita dan efek psikologi dari warna. Ini menunjukkan bahwa manusia dapat terpengaruh oleh warna dan kita secara genetik merespon terhadap warna dengan cara tertentu. Salah satu caranya adalah dengan “branding” (memberi merek).

Branding adalah suatu kata yang dipakai secara umum oleh banyak orang, tetapi apakah arti sebenarnya dari kata itu? ‘Brand’ sebenarnya adalah merek atau identitas dari suatu perusahaan. Merek mewakilkan ide, filosofi dan moto dari suatu produk. Branding/pemberian merek adalah bagaimana perusahaan menciptakan hubungan langsung dengan sang pemakai.

Bagaimana Mengukur Warna Chemical Konica MinoltaSeperti peribahasa “Satu gambar seribu kata”.

Lalu, apakah bentuk dan warna itu penting? Tentu saja! Mengapa? Karena persepsi manusia dibangkitkan denga warna dan bentuk. Sebagai contoh, lazimnya kita memahami garis horizontal sebagai arti kestabilan atau garis miring sebagai dinamika dan umumnya kita mengasosiasikan warna terhadap lingkungan, seperti merah berarti panas dan berapi, biru untuk dingin dan berair.

Merek terpaut secara kuat terhadap warna dan bentuk karena mereka menawarkan komunikasi secara instan untuk menjelaskan pesan tanpa kata-kata. Branding merupakan suatu cara untuk mengkomunikasikan kualitas, nama, tanda, simbol dan desain dari perusahaan, dengan menggunakan warna dan bentuk.

Warna adalah komponen visual yang orang ingat pertama kali untuk merek, diikuti dengan bentuk/simbol lalu angka dan pada akhirnya kata-kata. Riset membuktikan bahwa pengalaman, perbedaan kultur, konteks, dan lain-lain mempunyai efek terhadap bagaimana warna tertentu diterima oleh kita.

Untuk mengetahui lebih banyak tentang ilmu warna dan aplikasi di dunia nyata, Anda dapat menghubungi kita di [email protected].