Mengevaluasi Suhu Warna Pada Lampu Jalan LED

ap-color-temp-streetlights-1Dalam beberapa tahun terakhir, pencahayaan light emitting diode (LED) telah menjadi pilihan yang populer untuk lampu jalan modern. Pencahayaan LED ini memiliki fungsi hemat energy yang yang lebih baik dan umur panjang dibandingkan dengan jenis pencahayaan lain. Selain manfaat ini, American Medical Association (AMA) menyatakan keprihatinan atas penggunaan lampu jalan LED putih dengan nilai suhu warna tinggi (Color Temperature / CT).

Dengan satuan Kelvin (K), CT adalah parameter yang digunakan untuk mengekspresikan karakteristik warna cahaya secara numerik. Sebuah nilai CT yang tinggi akan menunjukkan bahwa cahaya memancarkan konten biru lebih banyak, yang dapat membahayakan retina manusia selama periode waktu yang panjang. AMA merekomendasikan bahwa CT penerangan jalan tidak harus lebih tinggi dari 3000 Kelvin (K).

Mengukur CT saja tidaklah cukup karena tidak menjadi faktor dalam persepsi warna manusia. Dua LED putih dengan nilai-nilai CT yang sama mungkin terlihat berbeda satu sama lain, di mana salah satunya dapat memancarkan lebih banyak konten biru daripada yang lain. Menggunakan parameter pengukuran seperti suhu berkorelasi warna (CCT) dan distribusi daya spektral (SPD) akan memberikan evaluasi yang lebih komprehensif tentang apakah lampu jalan LED memancarkan konten biru dalam kisaran yang aman.

Dengan bantuan alat ukur cahaya seperti Konica Minolta Illuminance Spectrophotometer ap-color-temp-streetlights-2CL-500A atau CRI Illuminance Meter CL-70F, pengguna dapat mengukur panjang gelombang yang dipancarkan oleh lampu LED dengan mudah dan akurat.

Untuk memahami lebih lanjut tentang pengukuran cahaya LED atau alat ukur cahaya Konica Minolta, silakan hubungi PT Almega Sejahtera melalui email: [email protected] 

Pengukuran Warna Pada Surimi

surimiSurimi adalah jenis makanan olahan yang dapat ditemukan dalam berbagai masakan Asia. Ia terbuat dari ikan mincing atau daging lainnya yang dibuat dalam bentuk adonan. Tergantung pada rasa yang diinginkan dari produk surimi, tambahan zat aditif yang berbeda ditambahkan. Jika surimi dikemas dan dibekukan, bahan pengawet seperti krioprotektan ditambahkan selama proses pencampuran adonan untuk mempertahankan kesegaran dan kualitasnya.

Dalam industri makanan, warna tidak hanya merupakan indikator penting terhadap kesegaran dan kualitas makanan, namun juga merupakan faktor penting dalam mempengaruhi pilihan makanan konsumen. Penerapan teknologi penilaian warna instrumental selama proses pembuatan surimi dapat membantu meningkatkan kualitas warna dan hasil produksi.

Dalam tahap penelitian dan pengembangan, alat ukur warna dapat membantu menentukan jumlah aditif yang dibutuhkan untuk menghilangkan pigmen kuning dan studi tentang surimi. Pada tahap proses pengontrolannya, alat ukur warna dapat digunakan untuk memantau warna surimi selama pencampuran bahan serta pengecekan dan penilaian dari kedua bahan baku dan produk surimi akhir. Satuan warna yang biasa digunakan adalah CIE L*a*b*. Warna kekuningan yang tidak diinginkan dalam surimi dapat ditentukan dengan nilai *b. Nilai kemerahan, yang ditunjukkan oleh nilai *a, dapat digunakan untuk menentukan kesegaran bahan baku.

Spectrophotometer CM-5

Alat ukur warna seperti Konica Minolta Spectrophotometer CM-5, dengan top port dan ruang transmitansi, cocok untuk mengukur sampel makanan apapun. Bersama dengan aksesoris seperti cawan petri, target mask, dan cell, produsen surimi dapat mengukur warna dengan mudah.

Klik disini untuk mempelajari lebih lanjut.

Jika terdapat pertanyaan lebih lanjut mengenai Spectrophotometer CM-5 Konica Minolta serta aplikasi lainnya, silakan menghubungi PT Almega Sejahtera melalui email: [email protected]

Bagaimana Pengukuran Warna dan Penampilan Bekerja di Industri 4.0?

Industri 4.0, kata kunci untuk manufaktur dalam waktu dekat menggunakan teknologi Internet of Things (IoT) ke dalam manufakturnya. Seringkali disebut sebagai revolusi industri ke-4, Industri 4.0 bekerja dengan menggunakan teknologi digital untuk membangun sesuatu secara efisien. Inti Industri 4.0 adalah pabrik cerdas yang menggunakan teknologi informasi dan komunikasi di supply chain serta produksi untuk meningkatkan kualitas dan efisiensi.

Pemilik merek otomotif memiliki plants yang tersebar di seluruh dunia. Merek otomotif terkemuka di dunia memiliki lebih dari 100 pabrik di seluruh dunia. Untuk memastikan konsistensi warna suku cadang / parts otomotif adalah tantangan yang sulit. Dengan komponen yang berasal dari ratusan supply chain, untuk dapat memenuhi spesifikasi warna yang tepat bukanlah hal yang mudah.

Dengan banyak standar fisik dan sample yang beredar, untuk mendapatkan warna yang tepat dapat menjadi hal yang membingungkan dan rumit. Lalu, bagaimana sebuah perusahaan otomotif bergerak menuju Industri 4.0?

Sensor, analisis data, dan komputasi awan (cloud computing) adalah kunci bagi Industri 4.0 untuk mendorong efisiensi. Warna, gloss dan tekstur, serta dasar pengukuran warna dan penampilan menggunakan sensor dan dengan teknologi sekarang ini, sudah mungkin bagi kita untuk memiliki inter-instrument agreement (IIA) spektrofotometer, gloss meter, dan sistem pengukuran tampilan total yang tinggi.

alat ukur warna konica minolta

Spektrofotometer Konica Minolta CM-25cG memiliki data IIA yang sangat baik dan data yang dapat direproduksi dapat menghasilkan data warna digital yang bermakna. Selain itu, dengan Rhopoint IQ-S 20/60/85 dan Total Appearance Measurement System, informasi gloss dan tekstur dapat dikomunikasikan secara efektif sehingga  menghasilkan penampilan yang harmonis untuk inspeksi otomotif.

Ribuan sampel fisik yang kompleks dan mahal dalam supply chain sekarang dapat dikomunikasikan secara digital. Bersama dengan platform cloud, perusahaan global dapat mengatur warna data digital dengan lancar.

Dengan Industri 4.0, para produsen otomotif dapat mempersingkat proses pengukuran warna dengan menggunakan manajemen data warna digital serta alat ukur warna untuk menjaga kualitas warna pada otomotif.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai alat ukur warna dan cahaya pada otomotif, silakan menghubungi PT Almega Sejahtera melalui email: [email protected]

Bagaimana Mengukur Warna Metalik?

Warna mempengaruhi kita dalam banyak hal, terutama untuk palet metalik. Metalik sangat cocok digunakan terutama pada saat Hari Natal karena membantu memberikan kilauan meriah dalam desain kartu ucapan dan kertas kado. Di industri otomotif, warna metalik banyak digunakan untuk membuat produk yang sangat menarik bagi pembeli. Dengan tren styling otomotif yang terus berkembang, mempelajari bagaimana cara menjaga prosedur kontrol warna tetap praktis dan mudah adalah penting.

Cat mobil metalik sangat bervariasi dalam warna dan efek kilau agar sesuai dengan sebagian besar aplikasi otomotif. Cat tersebut dibuat dengan menambahkan aluminium ground halus ke dalam cat berpigmen atau tidak berpigmen. Partikel aluminium halus ini (serpihan logam) akan memberikan kilau yang berbeda dalam ukuran, kecerahan dan warna. Hal ini bergantung pada sudut pandangnya.

Saat mengukur warna metalik, beberapa sudut pandang diperlukan untuk menangkap color travel secara penuh karena perumusan dan interferensi serpihan logam yang ada di lapisan. Sebuah spektrofotometer multi-angle yang portabel direkomendasikan untuk menganalisa warna cat metalik. Bila diletakkan di permukaan kendaraan atau panel uji, pengukuran dilakukan pada 3 atau lebih sudut pandang secara bersamaan. Masing-masing pengukuran ini mewakili variabel kolorimetri seperti lightness/kecerahan, hue/rona, dan kroma. Perbedaan warna data warna metalik juga dapat ditentukan sebab kebanyakan sistem membandingkan kendaraan dan test panel satu sama lain.

NEW SPECTROPHOTOMETER CM-M6

Spektrofotometer multi-angle seperti Konica Minolta Spectrophotometer CM-M6 dapat dengan mudah mengukur warna logam/metalik pada 6 sudut pandang: -15 °, 15 °, 25 °, 45 °, 75 ° dan 110 °, sehingga memungkinkan Anda untuk melihat keseluruhan color travel.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai pengukuran warna pada cat metalik atau otomotif, silakan menghubungi PT Almega Sejahtera melalui email: [email protected]

Mengukur Warna Coklat

Coklat memiliki berbagai bentuk dan sering digunakan sebagai bahan penyedap dalam banyak produk-produk confectionery. Sifat seperti warna dan penampilan merupakan atribut penting saat menentukan kualitas coklat. Di industri coklat, proses pemutihan pada permukaan coklat (fat bloom) tidak diinginkan. Fenomena yang diinginkan ini adalah hasil dari kesalahan selama produksi, yaitu seperti tempering dan fase pendinginan/cooling, serta kondisi penyimpanan yang tidak tepat.

Alat ukur warna banyak digunakan di industri makanan karena alat ukur warna menawarkan pengujian warna secara tepat dan konsisten. Dalam tahap penelitian dan pengembangan, penggunaan alat ukur warna dapat membantu produsen coklat untuk menganalisa dan menyempurnakan formulasi mereka. Pada tahap proses pengontrolannya, alat ukur warna dapat digunakan untuk memantau warna dan penampilan selama pencampuran serta pemerataan fase coklat sehingga dapat memastikan bahwa warna pada coklat diuji dengan akurat dan konsisten.

Parameter yang umum digunakan untuk menentukan kualitas warna makanan adalah dengan menggunakan satuan warna CIE L*a*b*. Whiteness index (WI) adalah parameter lain yang dapat membantu untuk mengukur dan mengevaluasi fat bloom secara obyektif. Dengan bantuan alat ukur warna seperti Konica Minolta Spectrophotometer CM-5, produsen coklat dapat mengukur warna coklat dengan mudah sehingga membantu meningkatkan kualitas dan hasil produk coklat.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai alat ukur warna untuk industri makanan dan minuman serta aplikasi lainnya, silakan hubungi PT Almega Sejahtera melalui email: [email protected]