Memahami Specular Component Included (SCI) dan Specular Component Excluded (SCE)

Kondisi permukaan dapat mempengaruhi warna dan appearance/tampilan dari sebuah benda. Benda glossy berwarna biru akan nampak lebih jenuh sedangkan benda serupa dengan permukaan tidak rata, akan terlihat lebih kusam. Manusia menangkap warna melalui refleksi/pantulan cahaya yang terpantul pada suatu objek, dan kondisi perbedaan permukaan akan memantulkan cahaya secara berbeda. Ada dua cara bagaimana cahaya memantulkan suatu benda, disebut sebagai refleksi specular dan refleksi difus.

Refleksi specular terjadi ketika cahaya memantul sejajar namun berada pada sudut yang berbeda dari sumber cahaya. Mirip dengan bagaimana pantulan bola dari dinding. Pantulan terjadi dengan kuat pada benda dengan permukaan rata dan glossy. Ketika pantulan tersebar keberbagai arah, ini disebut pantulan difus, dan terjadi pantulan yang kuat pada benda matt atau permukaan tidak rata.

Untuk mengukur warna asli benda tanpa dipengaruhi kondisi lingkungan, diperlukan metode pengukuran Specular Component Included (SCI). Model SCI mencakup cahaya pantulan specular dan difusi, dan sangat ideal untuk color matching dan memantau kualitas warna.

Mode pengukuran Specular Component Excluded (SCE), tidak termasuk cahaya yang dipantulkan specular, digunakan untuk mengevaluasi warna suatu benda yang berkolerasi dengan persepsi visual. Menggunakan mode SCE, permukaan glossy biasanya akan mengukur lebih gelap dari permukaan matt dengan warna yang sama, mirip dengan bagaimana mata kita melihat benda. Mode ini biasanya digunakan selama evaluasi pengontrolan kualitas untuk memastikan warna cocok dengan standar warna dengan inspeksi visual.

Mengapa Mengukur Cahaya?

Salah satu faktor penting mengapa kita mengukur cahaya adalah faktor keamanan di jalan dan pencahayaan di landasan pacu menjadi hal yang prioritas.

Faktor Keamanan

Pencahayaan sepanjang jalan dan landasan pacu paling utama bertujuan untuk membantu sebagai arah rute laju, hal ini tentunya tidak boleh remang-remang. Pengendara perlu mendapatkan informasi visual yang cukup untuk alasan keamanan, dapat melihat jelas kedepan, merespon marka jalan dan melakukan manuver dengan tepat. Pencahayaan harus memiliki kecerahan yang cukup untuk memenuhi fungsi-fungsi tersebut.

Efisiensi Energi

Fungsi lain dari pengukuran cahaya adalah untuk mendapatkan efisiensi energy dari sumber cahaya, memastikan konsistensi dari cahaya emitting dari LED screen, dan memberikan cukup ruang agar sumber cahaya cukup terang. Konsistensi dalam warna produk mengidentifikasikan kualitas brand. Untuk pengukuran warna, chroma meter dan spectrophotometer dapat digunakan.

 

Bagaimana Mengetes Layar OLED (Organic Light-Emitting Diodes)

Organic Light-Emitting Diodes atau OLED adalah teknologi display yang dapat ditemukan pada banyak elektronik seperti smartphone, wearable devices dan televisi. OLED tidak membutuhkan backlight, hal ini membuat display menjadi lebih tipis dan memerlukan sedikit power.

Warna dan kecerahan dari display OLED ditentukan pada level pixel. Setiap pixel terdiri dari merah, hijau dan sub pixel biru, dimana hal ini bisa dikontrol secara masing-masing. Output luminance dari masing-masing sub pixel ini bervariasi bahkan untuk sub pixel berwarna sama. Output luminance yang tidak konsisten ini menimbulkan variasi kecerahan dari pixel satu ke pixel lainnya dan kemudian mempengaruhi keseragaman warna di seluruh display.

Meningkatkan luminance dan keseragaman dari setiap display OLED bisa dilakukan dengan memodifikasi dari masing-masing sub pixel. Prosedur umumnya dimulai dengan mengaktifkan semua sub pixel berwarna yang sama, contohnya warna biru, digunakan sebagai sampel image.Dengan bantuan pencitraan oleh colorimeter, user dapat mengukur dan merekam kecerahan dari setiap sub-pixel. Setelah itu, proses ini diulang untuk semua warna.

Konica Minolta, menawarkan solusi display seperti tipe 2D Color Analyzer CA-2500 dan ProMetric untuk memudahkan mengetes performa dengan mudah.

Bagaimana Pengaruh Warna Terhadap Mood?

Hubungan antara warna dan mood manusia bukanlah suatu topik yang baru. Lebih dari 200 tahun yang lalu, penulis dari Jerman bernama Johann Wolfgang von Goethe mempublikasikan makalahnya yang berjudul Teori Warna. Meskipun bukan suatu makalah ilmiah yang resmi, namun makalahnya mampu mempengaruhi penelitian warna saat ini, dan pemikirannya mengenai warna dan mood masih relevan sampai sekarang. Contohnya, ia mengatakan bahwa warna merah memberikan persepsi darurat dan kaitannya dengan martabat, menggambarkan royalti, sementara ia berasumsi bahwa warna kuning menggambarkan perasaan santai.

Kini karena kemajuan dalam dunia penelitian, para ilmuwan mampu untuk melakukan tes yang lebih akurat mengenai efek dari perbedaan warna bagi mood manusia.

Dalam satu penelitian, 600 peserta diuji visual dengan menggabungkan gambar dan kata-kata dengan latar belakang warna biru dan merah. Dari tes ini, para ilmuwan menemukan bahwa warna merah dapat menyebabkan seseorang mampu berkonsentrasi lebih kuat dan mampu bekerja lebih baik, sedangkan warna biru lebih memicu kreativitas.

Pada tes lain, peneliti menemukan bahwa warna berdampak berbeda pada otak monyet. Contohnya adalah warna merah, hijau, dan biru, memiliki dampak besar bagi kegiatan mental monyet. Hal ini memastikan bahwa beberapa warna memang memberikan dampak lebih bagi orang lain, para desainer atau seniman harus menyadari hal ini dalam membuat karya.

Penelitian lain yang melibatkan monyet, menemukan adanya hubungan antara warna merah dengan perasaan tidak mau terpengaruh. Para peserta dipakaikan baju warna merah, hijau, atau biru. Hasilnya adalah monyet menghindari peserta yang menggunakan warna merah dibandingkan baju warna lain.

Penelitian warna telah dimanfaatkan di berbagai  industri, dan sekarang banyak merek yang menyadari bahwa warna yang diaplikasikan dalam kemasan dan logo dapat memberikan pesan yang berbeda. Biru dapat membangkitkan manfaat dan merasakan bahwa merek itu dapat diandalkan. Sementara hijau untuk menggambarkan alam. Kuning untuk kesan unik dan lucu. Merah membangkitkan kecakapan. Semakin banyaknya penemuan mengenai korelasi warna dan psikologi, perusahaan dapat mengukur dan menimbang potensi pro dan kontra, dalam penggunaaan perbedaan warna dalam membangun strategi pasar.

Jangan biarkan manfaat-manfaat ini dilewatkan. Konica Minolta Sensing memproduksi beragam tipe dari produk pengukur warna dan software. Colibri Color Management Suite dapat membantu dalam pengelolaan merek dalam warna logo dan memastikan selalu menggunakan warna yang tepat.

3 Alasan Kenapa Anda harus Memilih Konica Minolta sebagai Alat Ukur Warna dan Cahaya

Alat Ukur WarnaKonica Minolta Sensing merupakan perusahaan ternama yang merancang dan memproduksi alat yang telah teruji kualitasnya untuk mengukur warna dan cahaya, dimana alat-alat tersebut dapat memberikan hasil pengukuran kuantitatif, sama seperti sebuah penggaris yang digunakan untuk mengukur panjang suatu obyek. Alat ukur warna/cahaya ini memungkinkan siapapun dan dimana pun untuk mengukur warna/cahaya secara obyektif.

Mengapa Memilih Konica Minolta?

  1.  Berpengalaman di bidangnya.

Awal mulanya, pengenalan Konica Minolta ke arah teknologi pengukuran cahaya diawali dengan merancang sebuah kamera. Bukti keahlian Konica Minolta dalam teknologi pengukuran cahaya datang ketika NASA meminta Konica Minolta untuk mengembangkan alat pengukuran cahaya. Space Meter Konica Minolta digunakan pertama kalinya pada Apollo 8 Mission tahun 1968 dan terus digunakan pada misi selanjutnya untuk ke Bulan. Karena alat ini telah dirancang untuk digunakan dalam kondisi ekstrim, hal tersebut memberikan kontribusi yang baik terhadap keberhasilan program Apollo dengan menyediakan pengukuran cahaya yang handal untuk fotografi di luar angkasa. Sejak alat ukur ini diluncurkan, Konica Minolta terus meningkatkan sensor, optik, teknik spektroskopi, dan teknologi kalibrasi / koreksi pada alat tersebut untuk menjadi pemimpin global dalam teknologi pengukuran cahaya. Konica Minolta juga telah menyediakan alat ukur ini bagi perusahaan-perusahaan ternama di seluruh dunia.

2.  Pengertian yang Dalam Mengenai Kualitas

Salah satu ciri khas budaya Jepang adalah keseriusannya dalam mementingkan kualitas. Dengan terus mengembangkan proses produksi dan meningkatkan mutu-nya (sudah memenuhi sistem manajemen kualitas ISO 9001), Konica Minolta mampu untuk memproduksi alat ukur warna dan cahaya secara konsisten, akurat, dan handal. Pada Konica Minolta, perbaikan terus-menerus adalah hal yang diharuskan pada setiap operasi. Dalam rangka memastikan akurasi terbaik dan kehandalan produk kami, kami telah menggabungkan teknik otomatis terbaik dengan perakitan tangan.

 

Konica Minolta juga menaruh perhatian yang tinggi pada kemampuan untuk menelusuri (traceability) produk yang digunakan oleh pelanggan. Untuk menjaga kepercayaan para pelanggan, proses produksi di pabrik menghasilkan instrument pengukuran yang dapat ditelusuri sesuai dengan standar nasional. Teknologi kalibrasi cahaya dari Konica Minolta juga telah sesuai dengan standar internasional ISO 17025, dan kami telah disertifikasi sebagai laboratorium kalibrasi. Teknologi kalibrasi tingkat tinggi ini adalah salah satu kekuatan dari teknologi Konica Minolta.

Selanjutnya, Konica Minolta juga selalu memberikan kualitas yang terbaik pada produk kami, serta produk yang durable / tahan lama, karena produk kami sudah melalui proses pemeriksaan (quality assurance) yang baik. Beragam tes-nya meliputi : tes ketahanan untuk transportasi, getaran, suhu dan tes kompatibilitas kelembaban, drop test,  serta endurance test. Hasil tes, laporan pelanggan, dan laporan layanan dicatat dan diperhitungkan untuk merancang dan menciptakan produk-produk dengan daya tahan yang lebih besar di masa depan.

3. Support dan Servis di Seluruh Dunia

Konica Minolta memiliki pelayanan servis yang tersebar di seluruh dunia, yakni di 25 negara seperti Jepang, Amerika, Jerman, Singapura, China, Korea Selatan, dan Taiwan. Pelayanan servis inilah yang akan menyediakan pelayanan terbaik, praktis, dan efisien untuk memastikan alat ukur yang dipakai oleh para customer kami tetap akurat dan dapat ditelusuri dari masa ke masa dengan dilakukannya perawatan dan kalibrasi yang rutin. Tentunya, Konica Minolta juga terus mencari cara untuk meningkatkan jaringan pelayanan dan memberikan layanan yang lebih baik kepada para pelanggan di masa yang akan datang. Selain itu, Konica Minolta juga telah menjual lebih dari 2.000.000 instrument di seluruh dunia sejak tahun 1980 hingga saat ini. Keahlian kami adalah aset terbesar kami dan memungkinkan Konica Minolta untuk bekerja dengan para customer kami dan menciptakan solusi-solusi yang bermanfaat untuk pengukuran kompleks yang dibutuhkan.

 

Untuk informasi lebih lanjut mengenai alat ukur warna, cahaya, dan display, silakan hubungi PT. Almega Sejahtera melalui email: marketing@almega.co.id