Dalam dunia tekstil, warna adalah elemen yang penting. Tekstil, dibuat dari bahan alami atau sintesis, yang biasanya diproduksi dalam jumlah besar. Mencocokkan hal ini ke dalam kategori gelap/terang, warna dan kecerahan adalah hal yang esensial namun menantang. Faktor eskternal seperti warna dan keadaan pencahayaan bisa mempengaruhi penilaian warna, karena itu, banyak pabrik tekstil memanfaatkan instrument pengukur warna untuk memastikan konsistensi warna sepanjang proses produksi di pabrik.
Karena produk akhir hanya yang dipilih warna yang konsisten, verifikasi warna dari pewarna dan serat menolong untuk meminimalisir variasi warna dan meningkatkan hasil produksi. Pewarna bisa dibagi menjadi 2 kelompok, pewarna alami dan buatan, penggunaan instrument pengukur warna bisa membantu menghindari biaya yang tidak perlu dan pemborosan.
Untuk tekstil campuran, kombinasi dari satu atau lebih serat bisa mengubah appearance warna karena pewarna mampu menyerap dari beberapa serat. Memonitor warna tekstil selama proses bisa membantu memastikan warna-warna tersebut akurat dan konsisten.
Berikut ini adalah beberapa rekomendasi teknik pengukuran untuk mengukur warna tekstil.
- Untuk mengukur serat benang, pastikan dalam bentuk gulungan ulir atau ukuran cukup besar untuk menutup port pengukuran instrumen.
- Untuk pengukuran tekstil, 2 atau 4 lapisan yang dilipat direkomendasikan untuk menghasilkan sampel yang tidak tembus cahaya dan mencegah cahaya menembus saaat pengukuran.
- Gunakan area yang luas (contoh Φ30mm) untuk pengulangan yang lebih baik
- Ukur beberapa kali dibeberapa titik dan ambil nilai rata-rata untuk mendapatkan hasil warna yang representative
Instrumen warna seperti Konica Minolta Spectrophotometer CM-3600A/CM2610A dan CM2600d bisa membantu user untuk mengukur warna tekstil dengan mudah. Untuk tekstil yang dibuat dengan agen pencerah optic , keduanya CM-3600A dan CM-2600d juga bisa memancarkan dan mampu untuk menangkap pancaran UV dan mengukur efek fluorescent dari whiteness secara akurat.