Keju memiliki berbagai nuansa warna kuning dan oranye, tergantung dari jenis susu dan pewarna makanan yang digunakan. Susu mengandung beta-karoten, sebuah pigmen alami yang memberikan warna oranye pada wortel. Jumlah beta-karoten bervariasi, sesuai dengan diet hewan, dimana hal ini mempengaruhi warna keju. Untuk mengatasi masalah warna keju yang tidak konsisten, produsen keju menggunakan annatto, pewarna makanan alami, untuk mencapai warna keju yang diinginkan.
Warna makanan memiliki pengaruh yang kuat terhadap preferensi konsumen dan identifikasi rasa. Dalam produksi keju, untuk mencapai keseragaman warna adalah penting dan cukup sulit. Mengadopsi manajemen warna seluruh proses produksi keju membantu meningkatkan kualitas warna dan hasil dalam produksi keju.
Evaluasi warna keju dapat dilakukan secara visual dengan membandingkannya terhadap diagram warna keju standar National Cheese Institute (NCI). Namun, perbandingan tersebut adalah subyektif dan banyak faktor-faktor seperti kondisi pencahayaan dan ukuran sample dapat mempengaruhi penilaian. Lebih dari itu, standar keju ini mungkin terbuat dari plastic chip atau replika lilin, yang mungkin tidak sepenuhnya mewakili warna keju yang sebenarnya.
SPECTROPHOTOMETER KONICA MINOLTA
Dengan teknologi masa kini, produsen keju dapat menggunakan alat ukur warna seperti Spektrofotometer CM-5 Konica Minolta. CM-5 dapat mengukur warna referensi keju yang sebenarnya dan menyimpan data untuk referensi dan kontrol di masa depan. Dilengkapi dengan top-port dan ruang transmisi, CM-5 memiliki fleksibilitas untuk mengukur beragam sampel keju, apakah itu adalah parut, bubuk, maupun pasta.
Klik disini untuk menonton video CM-5.
Untuk mempelajari lebih lanjut tentang pengukuran warna keju atau evaluasi warna makanan lainnya, silakan hubungi PT. Almega Sejahtera melalui email: [email protected]