Mengukur Warna Minyak

gambar 1Minyak nabati, seperti minyak kelapa, minyak zaitun, atau minyak kelapa sawit, dinilai berdasarkan tingkat kemurnian mereka. Penilaian dari minyak nabati ini dapat dilakukan dengan membandingkan warna terhadap suatu referensi. Namun, penilaian visual saja tentunya sulit dalam menilai minyak nabati secara terpercaya dan konsisten sebab faktor-faktor seperti kondisi pencahayaan, ukuran sampel, dan mata yang lelah dapat mempengaruhi bagaimana mata kita melihat warna. Untuk memastikan penilaian minyak nabati yang akurat dan konsisten, penggunaan alat ukur warna akan diperlukan.

Minyak nabati pada umumnya bening atau transparan di alam, oleh karena itu, cara terbaik untuk mengukurnya ialah dengan menggunakan pengukuran transmitansi. Sebuah referensi standar nilai-nilai L*a*b* pertama kali didefinisikan dan kemudian, sampel minyak diukur untuk menentukan apakah nilai-nilai L*a*b* mereka berada pada kisaran yang diinginkan.

Penggunaan alat timbang untuk penilaian secara komersial sebagian besar digunakan dalam perdagangan minyak, sementara itu kolorimetri dan spektrofotometri digunakan untuk penentuan tepatnya sebuah warna. Minyak-minyak yang dikemas untuk konsumen dicampur dengan seksama untuk menghasilkan warna yang tepat, dengan bantuan kromameter dan spektrofotometer di banyak pabrik untuk memastikan konsistensinya.

gambar 2Alat ukur warna seperti Spektrofotometer CM-5 Konica Minolta dilengkapi dengan ruang transmisi yang dapat mengukur kedua sampel cairan tembus dan transparan secara akurat. CM-5 ini juga mampu untuk menyediakan informasi lulus/gagal berdasarkan toleransi user-set untuk memastikan bahwa minyak nabati diukur secara obyektif dan konsisten. Berbagai macam aksesoris seperti kuvet dan sel, tersedia untuk menyediakan penggunanya agar dapat melakukan pengukuran sampel minyak dengan cepat dan mudah.

Klik disini untuk menonton video produk CM-5.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai bagaimana untuk mengukur warna minyak, silahkan hubungi PT. Almega Sejahtera melalui email: marketing@almega.co.id

Silakan baca artikel seputar “Meningkatkan Kualitas Tepung dengan Pengukuran Warna” DISINI

Optik 45°/0° Simulasikan Persepsi Visual Manusia Untuk Keselamatan Pengemudi

mengukur marka jalanSeorang pengemudi seringkali bergantung pada marka jalan untuk memberikan panduan ketika bepergian dari satu tempat ke tempat lain. Maka dari itu, garis di jalanan dan jalan raya harus sangat terlihat bagi kendaraan-kendaraan agar mereka tetap berada dalam parameter jalur yang telah ditentukan, mencegah terjadinya tabrakan, dan juga menjaga keselamatan pengendara serta pejalan kaki. Sebagai peraturan keselamatan, garis warna distandarisasi (ASTM standards) oleh pemerintah agar dapat memastikan bahwa jalur pada jalan mudah dilihat, baik pada saat siang maupun malam hari. Hal ini membutuhkan evaluasi rutin dengan alat yang dapat mengukur warna secara tepat, dan sama dengan bagaimana manusia mempersepsikan warna.

Marka jalan, seperti jalur pemisah, umumnya berwarna cat kuning atau putih, atau terbuat kualitas marka jalandari bahan termoplastik yang meleleh dan terdiri dari pigmen serta manik-manik kaca. Seiring dengan berjalannya waktu, warna-warna pada marka jalan ini dapat memudar karena perubahan kondisi cuaca dan gesekan konstan ban kendaraan. Pengukuran rutin dengan spektrofotometer 45°/0° memastikan bahwa warna akan selalu terlihat oleh para pengemudi dan jika tidak, alat ukur ini akan memberi informasi pada pihak tertentu bahwa pengecatan warna yang baru pada marka jalan diperlukan. Spektrofotometer dengan geometri 45°/0° yang masih tradisional, dapat menghasilkan pengukuran yang tidak akurat.

Sebuah spektrofotometer dengan geometri 45°/0° diperlukan untuk mengukur marka jalan, serta aplikasi lain seperti interior otomotif, peralatan, furnitur, kemasan, dan beberapa produk makanan. Hal ini dikarenakan faktor dalam tekstur dan penampilan suatu permukaan, erat pararel dengan cara mata manusia melihat warna. Spektrofotometer tradisional dengan geometri ini dirancang dengan pencahayaan sekeliling yang biasanya tidak menerangi seluruh area permukaan atau sampel secara merata. Distribusi cahaya yang tidak sama ini tidak dapat mengambil keseluruhan warna sampel ketika pengukuran dilakukan dan dapat mengarah ke hasil yang tidak akurat, serta berpotensi untuk memberikan kondisi yang tidak aman bagi para pengendara dan pejalan kaki.

Sebuah terobosan baru dalam optik 45°/0° dapat memastikan visibilitas tinggi pada marka jalan.

Iluminasi Alat Ukur WarnaDalam menanggapi ketidakakuratan pada spektrofotometer tradisional 45°/0°, Konica
Minolta merancang spektrofotometer CM-2500c. Alat ukur ini dirancang dengan pencahayaan berbentuk cincin (bukan dengan pencahayaan melingkar), yang dapat menerangi permukaan sampel dengan terang dan merata ketika dilakukan pengukuran. Pencahayaan cincin ini seperti kumpulan serat fiber yang diterangi oleh satu sumber dan dibentuk seperti sebuah cincin. Celah pencahayaan dan lensa terintegrasi membuat sumber cahaya berbentuk cincin untuk memastikan agar warna dipandang secara lebih seragam.

Konica Minolta CM-2500cIluminasi berbentuk cincin dari CM-2500c ini membuatnya cocok untuk mengevaluasi warna pada marka jalan dan memberikan pemahaman yang lebih baik kepada para penggunanya tentang bagaimana pengemudi akan melihat marka jalan ini. Rancangan optikal tersebut memberikan pembacaan yang lebih akurat dengan mendistribusi cahaya secara sama melalui sampel untuk mengambil keseluruhan dari warna sampel tersebut dan meminimalkan fluktuasi pembacaan pengukuran ketika sudut atau posisinya berubah pada alat ini. Untuk industri transportasi, hal ini berarti bahwa warna cat jalan atau bahan termoplastik dapat diidentifikasi dan dibandingkan dengan standar pemerintah yang handal dan akurat.

Stabilitas, presisi, dan akurasi yang berhubungan dengan pencahayaan berbentuk cincin dalam spektrofotometer 45°/0°, menempatkan CM-2500c di garis depan instrumen pengukuran warna dan cahaya. Terobosan baru dalam optik pengukuran warna ini tidak hanya mengikuti persepsi visual manusia, tetapi juga dapat mengidentifikasi warna pada benda bertekstur, lengkung, atau permukaan kasar secara lebih akurat dibandingkan dengan spektrofotometer tradisional 45°/0°. Maka dari itu, marka jalan mempertahankan visibilitas tinggi dan tabrakan kendaraan dapat dicegah bagi pengendara yang bepergian dari satu titik ke titik lain.

Tertarik untuk mengenal lebih jauh mengenai spektrofotometer CM-2500c? Klik disini

Untuk informasi lebih lanjut tentang alat ukur warna / cahaya, silakan hubungi PT. Almega Sejahtera melalui email: marketing@almega.co.id

Pengujian Warna Putih Linen pada Laundry Komersial

ap-linen-blog-200x149Warna putih sangatlah penting untuk industri kesehatan dan perhotelan untuk tujuan estetika. Untuk sebagian besar hotel dan rumah sakit, linen putih lebih sering disukai karena hal tersebut terkait dengan perihal kesegaran, kebersihan, dan kejernihan. Karena tidak adanya standar acuan untuk seberapa putihnya suatu benda, preferensi pada warna putih beragam diantara berbagai hotel dan rumah sakit.

Untuk penyedia jasa layanan laundry komersial yang membantu hotel-hotel dan rumah sakit untuk mencuci cucian mereka, hal ini penting untuk memastikan bahwa cucian yang bersih bebas dari segala noda dan nilai putihnya memenuhi standar yang sesuai dengan keinginan pelanggan. Namun, untuk melakukan validasi warna putih secara visual adalah hal yang kurang praktis dan sulit. Faktor-faktor seperti kondisi cahaya dan mata yang lelah juga dapat memperlambat proses pemeriksaan warna dan menghasilkan penilaian visual yang tidak konsisten. Untuk mencegah adanya kesalahan, penggunaan alat ukur warna tentunya akan sangat membantu.

Alat ukur warna seperti Konica Minolta Color Reader CR-20 memiliki satuan warna yang penting dan disertai dengan indeks warna, seperti indeks putih dan CIE L*a*b* untuk memastikan bahwa kedua linen putih dan linen yang berwarna diperiksa dan dinilai secara obyektif. Color Reader CR-20 ialah portabel dan mudah untuk dioperasikan, cocok untuk melakukan evaluasi warna langsung di tempat dan digunakan oleh banyak industri pembersih kimia dan layanan jasa laundry.

Untuk informasi lebih lanjut tentang evaluasi putihnya suatu benda dan bidang lainnya, silahkan hubungi PT. Almega Sejahtera melalui email: marketing@almega.co.id

Silakan baca artikel “Mengukur Warna Putihnya Cucian” DISINI

Bagaimana Cara Mengukur Warna Rempah-Rempah?

gambar 1Rempah-rempah memiliki banyak fungsi yang berguna dalam produk makanan. Hal ini dapat membantu untuk meningkatkan rasa makanan, dimana rempah-rempah digunakan sebagai pengawet atau untuk mempengaruhi keseluruhan warna makanan. Warna mempengaruhi persepsi kita terhadap makanan, maka dari itu, pengontrolan warna rempah-rempah adalah penting untuk memastikan bahwa warna akhir dari produk pangan diproduksi secara akurat dan konsisten.

Rempah-rempah, dalam bentuk utuh atau yang sudah dihaluskan, memiliki variasi warna, membuat komunikasi warna dan perbandingan warna terhadap standar merupakan hal yang cukup sulit untuk dilakukan.  Untuk menghilangkan adanya variasi warna, penggunaan alat ukur warna dengan fungsi rata-rata (averaging) akan diperlukan. Dengan merata-ratakan pengukuran tersebut, warna yang lebih representatif dapat diperoleh. Kebanyakan rempah-rempah umumnya buram di alam, oleh karena itu, warna rempah-rempah dapat diukur dengan menggunakan mode reflektansi.

Alat ukur warna seperti Spektrofotometer CM-5 Konica Minolta dilengkapi dengan data kolorimetri CIE L*a*b* serta fungsi rata-rata yang dapat gambar 2membantu penggunanya untuk mengukur warna rempah-rempah dan rata-rata dari pengukuran data tersebut secara langsung. CM-5 juga dilengkapi dengan top-port yang mampu melakukan pengukuran reflektansi. Berbagai macam aksesoris-aksesoris seperti cawan petri atau sel tabung juga tersedia untuk memenuhi ukuran sampel yang berbeda.

Klik disini untuk melihat video produk CM-5.

Untuk informasi lebih lanjut tentang bagaimana mengukur warna rempah-rempah dan bidang lainnya, silahkan hubungi PT. Almega Sejahtera melalui email: marketing@almega.co.id