Color Rendering Index Illuminance Meter CL-70F

Konica Minolta akan mengeluarkan indeks sesuaian warna (color rendering index – CRI) Illuminance Meter dan berikut ini adalah beberapa hal yang perlu anda ketahui.

Apa itu Color Rendering Index / Indeks Sesuaian Warna?

Sumber cahaya itu terbagi menjadi beberapa macam, dari cahaya matahari sampai cahaya buatan manusia. Untuk dapat menilai atau membandingkan warna dari suatu benda, aturan standarnya adalah dengan membandingkan warna tersebut menggunakan cahaya natural (matahari) atau lampu neon yang memiliki spectrum yang sama dengan matahari. Dengan berkembangnya LED, perlu dipastikan bahwa pencahayaan LED dapat menampilkan benda seperti pencahayaan natural.

Pencahayaan yang menampilkan warna sesuai dengan yang ditampilkan cahaya natural dapat dikatakan memiliki kemampuan sesuaian warna yang baik.

Pencahayaan yang terdapat di pasaran, sebagai contoh lampu pijar, neon dan LED, memiliki deskripsi masing-masing seperti “white”, “warm white” atau “cool white” yang menampilkan warna yang berbeda dari suatu benda. Gambar di bawah menunjukkan benda yang di terangi oleh tiga pencahayaan berbeda.

Color Rendering Index Indeks Sesuaian Warna CL-70F

Warna yang ditampilkan berbeda dan ini dikarenakan oleh sifat sesuaian warna dari lampu tersebut. Kemampuan ini disebut Indeks Sesuaian Warna atau lebih dikenal dengan Color Rendering Index (CRI).

Warna “R” dari Indeks Sesuaian Warna/CRI

CRI mengindikasikan bagaimana 15 warna tes ditampilkan dengan pencahayaan tertentu. Saat membandingkan suatu pencahayaan dengan standar referensi sumber cahaya, Index CRI dengan nilai 100 adalah yang terbaik.

Color Rendering Index Indeks Sesuaian Warna CL-70F

Ra adalah “rata-rata indeks sesuaian warna” dan merupakan rata-rata dari R1 sampai dengan R8. Warna-warna ini mewakilkan warna yang biasa muncul di tempat umum atau benda yang kita pakai.

R9-R15 adalah “index spesial sesuaian warna”. “Warna-warna spesial” ini adalah warna merah, kuning, hijau dan biru dengan rona kroma yang relatif tinggi. R9 dipakai untuk mengevaluasi reproduksi warna merah dan dibutuhkan dalam bidang kesehatan. Sedangkan R15 dipakai untuk warna kulit.

Nilai yang paling tinggi untuk CRI adalah 100 dan nilai negatif untuk beberapa sumber cahaya seperti lampu sodium tekanan rendah mengindikasikan sifat sesuaian warna yang jelek. Rating ini mendeskripsikan bagaimana sebuah sumber cahaya dapat menampilkan warna untuk mata manusia dan seberapa jelas variasi warna di bayangan benda tersebut tertampilkan.
Semakin tinggi rating CRI, semakin bagus kemampuan sesuaian warnanya.

Kualitas warna dari sebuah cahaya dinilai menggunakan CRI. Dengan kata lain, CRI dapat dideskripsikan sebagai kemampuan sebuah lampu untuk menampilkan warna “asli” dari suatu benda sesuai dengan yang ditampilkan oleh cahaya matahari.
CRI dengan nilai 100 sama dengan cahaya natural/matahari. Lampu yang bagus memiliki rating sekitar 95, hampir sama dengan cahaya natural.

Mengapa Indeks Sesuaian Warna itu Penting?Color Rendering Index Indeks Sesuaian Warna CL-70F Meter

Sumber cahaya dengan nilai CRI yang tinggi dapat digunakan di rumah sakit, photography, videography agar dapat menampilkan warna yang akurat. Pakar kesehatan perlu melihat warna “asli” agar dapat mendiagnosa dengan benar. Sedangkan gambar dan video akan terlihat realistic jika warna “asli” dapat direproduksi.

Untuk info lebih lanjut tentang alat ukur warna dan cahaya, silakan hubungi PT. Almega Sejahtera di email kami: [email protected]

Download (English)

Preparasi sampel dan Presentasi Praktek Terbaik untuk Pengukuran Warna Akurat

CR 400Untuk pengukuran warna secara akurat dari sampel Anda, dibutuhkan prosedur yang terstandarisasi.

Hal ini termasuk persiapan dan menyajikan sampel yang sama untuk tiap pembacaan pengukuran oleh instrument. Kesalahan dan inkonsistensi antara sampel dan standard sangat mungkn terjadi, jika metode terstandarisasi tidak diikuti. Langkah dibawah merupakan praktik preparasi dan penyajian terbaik untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat dan konsisten saat pengukuran warna dari sampel Anda.

Preparasi Sampel
Pertahankan konsistensi dalam ketebalan, ukuran dan kuantitas sampel untuk tiap pembacaan pengukuran dengan menggiling, mencampur, memotong/mengiris atau melipat sampel dengan sama sebelum tiap pengukuran.

Untuk sampel berpendar atau transparan, lipat/bungkus sampel hingga tidak dapat dilewati cahaya. Sampel harus dibungkus/dilipat dalam jumlah yang sama untuk tiap pengukuran. Jika sampel tidak dapat dibungkus/dilipat, letakkan background standard di belakang sampel untuk tiap pengukuran. Background dengan penampakan polos (contoh keramik putih) direkomendasikan agar tidak mempengaruhi hasil pengukuran.

Untuk sampel serbuk, granul, cairan atau mudah hancur, tempatkan dalam wadah bersih yang sama (contohnya cawan petri) untuk tiap pengukuran.cm5

Pisahkan lemak, pengotor atau residu lain dari sampel-sampel agat tidak berefek terhadap akurasi dari pembacaan pengukuran.

Untuk sampel yang diproduksi dalam temperatur yang tinggi, sampel harus tetap dingin hingga suhu lingkungan untuk stabilisasi perubahan warna sebelum pengukuran dilakukan.

Penyajian Sampel
Berdasarkan bentuk sampel dan instrument yang digunakan, letakkkan sampel secara datar pada permukaan, datar pada bagian atas area pengukuran instrument, atau sudut yang sama di tiap pembacaan pengukuran.

 

Spectrophotometer CM-5

Untuk sampel serbuk, granul atau sampel lain yang mudah hancur, pengisian ulang sampel yang dari batch sama biasanya dibutuhkan saat pengukuran untuk menjaga level yang sama dari sampel untuk tiap pembacaan pengukuran.

Untuk sampel banyak warna, berpola atau bergaris, tempatkan sampel dengan posisi yang sama untuk tiap pengukuran. Rotasi 90 derajat atau perubahan dalam lokasi pengukuran dari sampel mungkin dibutuhkan pada pembacaan tiap pengukuran untuk mendapatkan representasi yang baik dari warna sampel. Sebagai catatan, apabila inkonsistensi terjadi, kemungkinan dibutuhkan rerata.

Jika sampel tidak dapat diukur secara konsisten, ukur sebagai standard terlebih dahulu. Kemuadian, pindahkan dan ukur lagi sebagai sampel. Jika perbedaan warna (Delta E*ab) diantara pengukuran ini 0.25 atau lebih tinggi, kemudian sampel kemungkinan tidak dapat diukur secara akurat atau konsisten. Pada kasus seperti ini, beberapa variable terlibat dalam sampel itu sendiri, bagaimana sampel ditangkap oleh instrument atau pengguna mempunyai instrument yang sesuai untuk aplikasi tertentu.

Menentukan prosedur-prosedur untuk persiapan dan penyajian setiap sampe untuk pengukuran harus didokumentasikan dan disebarkan secara internal dan melalui rantai supply anda. Hal ini untuk memastikan bahwa mengikuti pedoman yang sama untuk konsistensi warna, akurasi dan efisiensi operasional.

Konica Minolta Sensing merupakan teknologi unggul dalam solusi pengukuran warna dan cahaya, membantu mengorganisasikan formula, mengevaluasi dan mengatur warna untuk memenuhi hasil kualitas dan operasional produk dengan lebih efisien

Untuk info lebih lanjut tentang alat ukur warna dan cahaya, silakan hubungi PT. Almega Sejahtera di email kami: [email protected]